GoTo Digeledah: Ini 3 Fakta Keterlibatannya dalam Dugaan Korupsi Laptop Chromebook
Kejaksaan Agung Republik Indonesia terus bergerak cepat mengusut kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook untuk Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Dalam perkembangan terbaru, tim penyidik melakukan penggeledahan di kantor perusahaan teknologi raksasa GoTo. Langkah ini menimbulkan banyak spekulasi publik soal sejauh mana keterlibatan perusahaan tersebut dalam proyek pengadaan yang diduga bermasalah ini.
Berikut adalah tiga fakta penting yang terungkap dari penggeledahan tersebut:
1. GoTo Terseret Melalui Anak Usaha
Penggeledahan yang dilakukan oleh Kejaksaan Agung menyasar ruang kerja di kantor GoTo yang diduga terhubung dengan proyek pengadaan laptop pendidikan. Meski GoTo secara langsung bukan penyedia laptop, namun dugaan keterlibatan muncul melalui anak usaha atau afiliasi bisnis yang ikut dalam proses distribusi dan pengadaan perangkat Chromebook.
Penyidik menduga bahwa beberapa perusahaan penyedia perangkat teknologi yang menjadi mitra Kemendikbud memiliki hubungan bisnis dengan entitas di bawah naungan GoTo Group. Oleh karena itu, penggeledahan dilakukan untuk menelusuri alur dana, dokumen kontrak, dan keterkaitan struktur kepemilikan.
2. Pengadaan Chromebook Berbau Mark-Up Harga
Kasus ini berawal dari indikasi adanya penggelembungan harga dalam proyek pengadaan laptop yang seharusnya diperuntukkan bagi sekolah-sekolah di daerah. Laptop yang dibeli dengan anggaran negara tersebut dilaporkan memiliki spesifikasi yang tak sebanding dengan harga satuan yang dibayarkan.
Dugaan praktik mark-up ini kini menjadi fokus utama Kejagung, termasuk kemungkinan adanya keterlibatan perusahaan teknologi dalam menyediakan perangkat atau mendistribusikan barang melalui skema tertentu yang menguntungkan pihak-pihak tertentu secara ilegal.
“Kami sedang mendalami apakah ada transaksi yang tidak wajar, termasuk hubungan antarperusahaan dan dugaan pengalihan keuntungan melalui pihak ketiga,” ujar salah satu sumber internal penyidikan.
3. Penyitaan Dokumen Digital dan Keuangan
Dalam penggeledahan tersebut, penyidik berhasil mengamankan sejumlah dokumen penting, termasuk data digital, laporan keuangan, kontrak kerja sama, dan rekaman komunikasi internal. Barang bukti ini kini dianalisis untuk memverifikasi jejak aliran dana dan menemukan benang merah antara pengadaan Chromebook dan keterlibatan pihak-pihak di dalam ekosistem GoTo.
Kejagung juga tidak menutup kemungkinan memanggil eksekutif atau perwakilan perusahaan untuk memberikan klarifikasi. Langkah ini dianggap krusial untuk memastikan bahwa tidak ada keterlibatan korporasi besar dalam skandal pengadaan yang seharusnya menyasar sektor pendidikan secara adil dan transparan.
Akankah Terbongkar Skema Besar?
Kasus dugaan korupsi laptop Kemendikbud bukan hanya soal proyek gagal, tetapi juga ujian transparansi dalam belanja teknologi pendidikan nasional. Keterlibatan GoTo—meski belum terbukti secara hukum—menggambarkan pentingnya kehati-hatian dalam kemitraan antara pemerintah dan sektor swasta.
Dengan masuknya nama besar seperti GoTo dalam proses penyidikan, publik kini menantikan kejelasan: apakah ini hanyalah efek domino dari jejaring bisnis yang rumit, ataukah bagian dari skema korupsi yang lebih besar?