Jepang Genjot Kesiapan Hadapi Gempa Dahsyat Bisa Tewaskan 300 Ribu Orang
Jepang, negara yang terletak di wilayah cincin api Pasifik, kembali berada dalam bayang-bayang ancaman gempa bumi dahsyat. Pemerintah Jepang bersama para ilmuwan memperingatkan potensi terjadinya mega-gempa berkekuatan besar yang dapat mengguncang wilayah padat penduduk, dengan perkiraan korban jiwa bisa mencapai 300 ribu orang jika terjadi dalam kondisi terburuk.
Potensi Mega-Gempa yang Mengintai
Badan Meteorologi Jepang (JMA) memprediksi kemungkinan terjadinya gempa dahsyat di sepanjang zona Nankai Trough, jalur subduksi yang membentang di pesisir selatan Jepang. Gempa ini diperkirakan dapat memiliki magnitudo di atas 8, disertai dengan tsunami besar yang akan menyapu wilayah pesisir dengan gelombang setinggi belasan meter.
Gempa Nankai Trough ini disebut-sebut memiliki siklus setiap 100 hingga 150 tahun, dan gempa besar terakhir yang terjadi di jalur ini tercatat pada tahun 1946. Hal ini memicu kekhawatiran bahwa potensi terjadinya gempa semakin dekat.
Prediksi Jumlah Korban dan Kerusakan
Pemerintah Jepang telah melakukan simulasi jika skenario terburuk terjadi pada jam sibuk dengan kondisi cuaca buruk, korban jiwa bisa mencapai hingga 323 ribu orang. Selain itu, lebih dari 2 juta rumah diperkirakan akan rusak atau hancur akibat guncangan dan kebakaran pasca gempa, dengan kerugian ekonomi mencapai ratusan miliar dolar.
Tsunami yang muncul setelah gempa juga menjadi momok menakutkan karena dapat menghantam pesisir hanya dalam waktu beberapa menit setelah gempa terjadi, membuat proses evakuasi menjadi sangat sulit.
Jepang Tingkatkan Kesiapsiagaan
Menghadapi potensi bencana ini, pemerintah Jepang terus menggenjot kesiapsiagaan dengan memperbarui sistem peringatan dini gempa dan tsunami, memperkuat infrastruktur publik, serta menggelar simulasi evakuasi massal di wilayah rawan.
Selain itu, sistem informasi evakuasi berbasis aplikasi smartphone telah dikembangkan agar masyarakat bisa mendapatkan informasi secara real-time terkait rute evakuasi terdekat saat terjadi gempa dan tsunami.
Pemerintah daerah di wilayah pesisir selatan seperti Shizuoka, Wakayama, dan Kochi juga telah membangun tanggul tinggi dan tempat evakuasi darurat di bukit-bukit untuk mengurangi potensi jatuhnya korban jiwa jika tsunami terjadi.
Masyarakat Diminta Waspada
Meskipun Jepang memiliki teknologi peringatan dini gempa terbaik di dunia, masyarakat tetap diimbau untuk selalu siap menghadapi bencana dengan mempersiapkan tas darurat berisi makanan, air, dan perlengkapan medis di rumah masing-masing.
Pelatihan evakuasi juga digencarkan, terutama di sekolah dan area publik, untuk memastikan masyarakat memahami jalur evakuasi dan langkah yang harus diambil saat gempa terjadi.
Gempa bumi adalah ancaman nyata bagi Jepang, namun kesiapsiagaan yang terus diperkuat menjadi kunci untuk meminimalisir jatuhnya korban jiwa. Ancaman gempa dahsyat dengan potensi korban hingga 300 ribu jiwa ini menjadi pengingat bahwa mitigasi bencana dan kepatuhan pada protokol keselamatan adalah langkah penting untuk melindungi diri, keluarga, dan masyarakat.